Banyak orang tua sering bingung membedakan antara gigi susu dan gigi permanen dkppu.id pada anak. Padahal, memahami perbedaan keduanya penting agar kesehatan gigi anak terjaga sejak dini. Gigi susu dan gigi permanen memiliki fungsi dan karakteristik yang berbeda sehingga cara merawatnya pun perlu disesuaikan.

Jumlah dan Waktu Tumbuh Berbeda

Gigi susu biasanya tumbuh pertama kali saat anak kppjakartajagakarsa.id berusia 6-12 bulan. Total jumlah gigi susu adalah 20, terdiri dari 10 gigi atas dan 10 gigi bawah. Sementara itu, gigi permanen mulai muncul pada usia 6 tahun dan akan lengkap sekitar usia 21 tahun dengan total 32 gigi, termasuk gigi geraham bungsu.

Perbedaan waktu tumbuh ini membuat orang tua harus lebih waspada terhadap tanda-tanda gigi susu mulai goyang, karena biasanya itu menjadi sinyal gigi permanen akan tumbuh menggantikannya.

Bentuk dan Warna Gigi Berbeda

Gigi susu memiliki ukuran yang lebih kecil dan bentuk akar yang lebih pendek dibandingkan dengan gigi permanen. Selain itu, warna gigi susu biasanya lebih putih susu karena kandungan mineralnya berbeda dari gigi permanen.

Gigi permanen umumnya terlihat lebih besar, lebih kekuningan, dan lebih kuat karena lapisan emailnya lebih tebal dan padat mineral, membuatnya lebih tahan terhadap tekanan saat mengunyah makanan keras.

Struktur Akar dan Ketahanan

Akar gigi susu lebih pendek dan lebih tipis agar lebih mudah tanggal saat waktunya tiba. Hal ini memudahkan gigi permanen untuk tumbuh tanpa hambatan. Sebaliknya, gigi permanen memiliki akar yang panjang dan kuat untuk menopang gigi sepanjang hidup.

Dari segi ketahanan, gigi permanen lebih kuat dalam mengunyah makanan keras, sedangkan gigi susu lebih rentan patah atau goyang jika anak terbiasa menggigit benda keras atau jatuh.

Fungsi Gigi Susu Tidak Bisa Diabaikan

Meski hanya sementara, gigi susu memiliki peran penting dalam membantu anak mengunyah makanan, belajar bicara, serta sebagai penuntun arah tumbuhnya gigi permanen. Jika gigi susu rusak parah atau tanggal terlalu cepat, gigi permanen bisa tumbuh miring atau tidak beraturan.

Oleh sebab itu, merawat gigi susu dengan baik akan membantu mencegah masalah pada pertumbuhan gigi permanen di kemudian hari.

Cara Merawat Gigi Susu dan Permanen

Perawatan gigi susu dan permanen sebenarnya serupa, yaitu dengan menyikat gigi dua kali sehari menggunakan pasta gigi berfluoride, mengurangi konsumsi makanan manis, serta rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.

Orang tua juga dapat membiasakan anak untuk minum air putih setelah makan agar sisa makanan tidak menempel pada gigi terlalu lama, sehingga risiko gigi berlubang dapat diminimalkan sejak dini.

Kesimpulan

Mengetahui perbedaan gigi susu dan gigi permanen membantu orang tua untuk memahami pentingnya menjaga kesehatan gigi anak sejak dini server jepang gacor. Gigi susu bukan hanya sebagai pengunyah makanan sementara, tetapi juga memiliki peran penting untuk mendukung pertumbuhan gigi permanen yang sehat dan rapi. Dengan perawatan yang tepat, anak dapat memiliki senyum sehat dan percaya diri hingga dewasa.