Di era digital seperti sekarang, anak-anak semakin akrab bappedawng.id dengan gadget. Mulai dari menonton video, bermain game, hingga belajar online, layar menjadi bagian penting dalam aktivitas mereka. Namun, terlalu lama menatap layar ternyata bisa memengaruhi kesehatan mata, salah satunya memicu strabismus atau yang lebih dikenal dengan mata juling.
Apa Itu Strabismus?
Strabismus adalah kondisi di mana mata tidak sejajar, sehingga satu mata edisisulsel.id bisa mengarah ke depan sementara mata lainnya menyimpang ke arah dalam, luar, atas, atau bawah. Anak dengan strabismus sering mengalami kesulitan fokus, pandangan ganda, dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan ambliopia atau mata malas.
Meskipun faktor genetik memainkan peran, gaya hidup modern juga menjadi pemicu meningkatnya kasus strabismus pada anak. Salah satunya adalah penggunaan gadget dan screen time yang berlebihan.
Hubungan Antara Screen Time dan Strabismus
Anak-anak yang terlalu lama menatap layar cenderung mengabaikan jarak fokus mata. Saat menatap layar dekat terus-menerus, otot mata bekerja keras untuk menjaga fokus. Lama kelamaan, ketegangan ini bisa menyebabkan mata kehilangan keseimbangan, memicu mata juling.
Menurut penelitian, anak yang menghabiskan lebih dari 2-3 jam sehari di depan layar memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah mata, termasuk strabismus. Gejala awal yang bisa diperhatikan antara lain:
Mata sering berkedip atau mengucek mata
Sulit fokus pada objek yang jauh
Salah satu mata terlihat menyimpang saat menatap sesuatu
Kepala cenderung miring saat membaca atau menonton
Dampak Strabismus pada Anak
Selain memengaruhi penampilan, strabismus juga berdampak pada perkembangan visual dan psikologis anak. Anak mungkin mengalami:
Kesulitan membaca atau belajar
Rasa kurang percaya diri karena penampilan mata
Masalah koordinasi mata dan tangan
Pandangan ganda yang mengganggu aktivitas sehari-hari
Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting agar anak mendapatkan penanganan yang tepat seperti terapi mata, kacamata khusus, atau bahkan tindakan medis jika diperlukan.
Cara Mengurangi Risiko Strabismus akibat Screen Time
Orangtua memiliki peran besar untuk mencegah masalah ini. Beberapa langkah yang bisa diterapkan antara lain:
Batasi Screen Time
Batasi anak menatap layar tidak lebih dari 1-2 jam sehari sesuai usia. Gunakan jeda setiap 20-30 menit untuk memberi mata istirahat.
Atur Jarak dan Pencahayaan
Pastikan layar gadget berada sekitar 40-50 cm dari mata anak. Hindari cahaya yang terlalu terang atau silau.
Latihan Mata
Ajak anak melakukan latihan mata sederhana, seperti melihat objek jauh dan dekat bergantian, atau fokus pada benda bergerak.
Rutin Periksa Mata
Kunjungi dokter mata setidaknya sekali setahun atau segera jika terlihat gejala strabismus.
Kesimpulan
Strabismus akibat kebiasaan screen time pada anak bukanlah hal yang bisa diabaikan. Dengan pembatasan waktu layar, latihan mata, dan deteksi dini, risiko mata juling dapat diminimalkan. Peran aktif orangtua sangat penting agar anak tumbuh dengan mata sehat dan perkembangan visual optimal.


